Sabtu, 04 September 2010

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK PRA SEKOLAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn S (umur 35 tahun)
2. Alamat dan Telpon : Magersari, Sidoarjo
3. Pekerjaan KK : Pedagang
4. Pendidikan KK : SMP
5. Komposisi Keluarga :

No Nama J kelmn Hub Dengan KK Umur Pendidikan Pekerjaan Status Kesehatan
1

2
3
4
5 Tn S

Ny R
AS
Sm
Ny T L

P
L
P
P Suami

Istri
Anak
Anak
Ibu 35 th

30 th
5 th
1 th
55 th SMP

SMP
Pra - Sekolah
-
SD pedagang

buruh pabrik
-
-
- Sehat

Sehat
Sehat
Sehat
Sakit

2. Genogram

th.1990 th.1988
th.1989 th.1989


445 th.2002


4




Keterangan :
: Laki –laki
: Perepuan
: Menikah
: Anak kandung
: Tinggal Dalam Satu rumah
: prioritas masalah

6. Tipe Keluarga : Extended family
7. kewarganegaraan /Suku Bangsa : Indonesia / Madura
8. Agama : Islam,
keluarga Tn S sangat taat beribadah mereka sering sholat berjamaah dimasjid dekat rumah, namun Ny T lebih senang sholat dirumah. anak AS juga mengikuti rutinitas mengaji di TPA Alma’hadus Al Ulumus Salafiyah, yang letaknya dekat dengan rumah. Tn S selalu menekankan prinsip agama yang kuat terhadap anak-anaknya dari kecil.
9. Status Ekonomi Keluarga :
Penghasilan keluarga ± Rp 500.000 /Bln yang diperoleh dari hasil kerja Tn S sebagai pedagang saat sehat dan hasil kerjanya Ny R sebagai buruh pabrik dengan penghasilan Rp 75.000 per minggu. Tn S sebagai pedagang sate keliling biasanya menjajakan satenya mulai sore sampai malam hari sedangkan Ny R bekerja pagi hari hingga sore hari sebagai buruh pabrik pada industri kecil milik seseorang di dekat rumahnya. Menurut pengakuan keluarga, penghasilan yang ada hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membiayai anaknya yang masih dalam kelas nol besar.

10. Aktifitas Rekreasi Keluarga
kegiatan yang dilakukan anak-anaknya disekitar halaman rumah bersama dengan anak tetangga yang lain, menonton TV, terkadang nenek juga menemani cucunya saat mereka bermain. Tn S juga sering berbincang – bincang dengan tetangga disekitar rumahnya, pada saat waktu luang.
II Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap Perkembangan keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga yang memiliki anak pra sekolah. Tugas perkembangan saat ini yaitu Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, dan keamanan,tugas yang selanjutnya Mensosialisasikan anak, Mengintregasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lain, Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga ( hubungan perkawinan dan hubungan orang tua dengan anak dan dengan diluar keluarga )
12. Tugas Perkembagan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah keluarga belum bisa mensosialisasikan anak dan keluarga juga belum mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lain
13. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Tn S mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius, hanya pernah sakit batuk pilek saja dan biasanya cepat sembuh hanya dengan minum obat yang dibelinya dari toko. Saat ini Tn S dalam keadaan sehat. Setiap harinya Tn S merokok 2 – 3 batang perhari, hal ini sudah dilakukannya pada saat muda. Ny R saat ini juga dalam keadaan sehat. Anak-anaknya juga dalam keadaan sehat, status imunisasi saat balita lengkap semua dengan memanfaatkan fasilitas posyandu yang ada dikawasan desanya. Dalam keluarga Tn S. selain istri dan kedua anaknya ada Ny T yaitu ibu dari Ny R yang tinggal bersama keluarga Tn S. Ny T ini mempunyai riwayat penyakit DM sejak 3 tahun yang lalu dan sampai sekarang Ny T tidak pernah memeriksakan penyakitnya sejak sakitnya dirasa tidak kambuh lagi
14. Riwaya Keluarga Sebelumnya
Pada keluarga Tn S tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun, sedangkan pada kelauarga Ny R ada yaitu Ny T (ibu Ny R) yang menderita riwayat DM dan pernah dirawat di RS 3 tahun yang lalu.
III. Data Lingkugan
15. Karakteristik Rumah
Luas rumah ± 40 m² (lebar 4m panjang 10m) terdiri dari 2 kamar tidur, ruang makan, ruang tamu, kamar mandi dan WC, dapur memanfaatkan ruang yang kosong. Tipe bangunan adalah permanen, keadaan lantai terbuat dari ubin pada ruang tamu dan teras sedangkan pada kamar tidur terbuat dari plester. Sinar matahari masuk malalui genting kaca di dapur, jumlah jendela samping 2 buah pada masing-masing kamar tidur dengan ukuran 0,75 m x 1 m. sumber air minum yang digunakan berasal dari PAM yang dibeli secra eceran sesuai kebutuhan. Untuk keperluan sehari-hari menggunakan air sumur gali milik sendiri WC yang dimiliki ada septic tank. Kebiasaan memasak pada keluarga menggunakan kompor minyak tanah.
Denah Rumah


dapur Ruang makan
R. tamu 4 m


Kamar mandi K. tidur K. Tidur
T WC

10 meter
16. Karakteristi tetangga dan komunitasnya
Tetangga sekitar rumah kurang memperhatikan keadaan lingkungan tempat tinggalnya. Ini disebabkan karena masing-masing keluarga sibuk dengan aktivitasnya masing-masing keluarga Tn S bukan asli warga di llingkungan tempat tinggal dan kurang lebih 6 tahun menempati rumah tersebut
17. Mobilisasi Geografis Keluarga
Setelah menikah keluarga ini langsung pindah dari daerah asalnya yaitu madura bertempat tinggal sekarang. Jika sehat Tn S berdagang sejak sore (16.00) sampai malam(21.30) istrinya bekerja sebagai buruh pabrik sejak pagi (08.00) sampai sore (16.00). anaknya yang peratama tiap pagi berangkat sekolah (pra sekolah) sendiri karena tempat sekolah dekat dengan rumah sekitar 100 meter, sedangkan yang kedua dirawat oleh Ny T (ibu Ny R) saat Ny R bekerja.
18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga ini tidak aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat karena kesibukannya bekerja dan membagi waktu untuk keluarga. Anaknya mengikuti kegiatan mengaji di musholla dekat rumahnya setiap sore.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Pada saat ada anggota keluarga yang sakit Ny R yang merawat Tn S mengatakan tidak mempunyai banyak tabungan untuk biaya berobat ke puskesmas apabila ada keluarga yang sakit. Saat ini saja Ny T (ibu Ny R) tidak pernah memeriksakan penyakitnya.

IV. Struktur keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk menyelesaikan berbagai macam masalah. Namun, terkadang Tn S menegur anaknya dengan keras dan marah apabila anaknya pada saat bermain bersikap nakal. Saat ini waktu bertemu dengan keluarga cukup, karena kedua orang tua (Tn S dan Ny R) sama-sama bekerja.
21. Nilai Dan Norma Keluaga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan.
22. Struktur Peran Keluarga
Tn S tetap merasa sebagai kapala keluarga yang harus bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarganya, meskipun ia bekerja hanya sebagai pedagang saja. Istrinya selain berperan sebagi ibu rumah tangga ia juga berusaha membantu ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai buruh pabrik di industri kecil milik tetangga dekat rumah berjarak ±500 m. sebagai ibu rumah tangga Ny R berusaha untuk mndidik anak dengan baik

23. Struktur kekuatan Keluarga
Ny R selalu mengingatkan Tn S agar selalu mengurangi merokoknya atau agar berhenti merokok demi kesehatan

V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Ekonomi
menurut pengakuan keluarga, penghasilan akan menurun apabila Tn S tidak berdagang oleh karena itu mereka harus pintar mengatur anggaran rumah tangga seefisien mungkin
25. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan bagaimana berperilaku yang baik sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari dirumah dan lingkungan tempat tingganya
26. Fungsi Perawatan keluarga
Keluarga mendefinisikan sehat apabila semua anggota keluarganya tidak ada keluhan dan tidak punya penyakit tertentu. Definisi sakit adalah apabila anggota keluarga mempunyai keluhan sakit dan hasil pemeriksaan dokter menderita sakit. Sumber informasi kesehatan bagi keluarga adalah televisi dan petugas kesehatan apabila ke Puskesmas.
Keluarga dapat mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh Ny T yaitu menderita sakit kencing manis sejak tahun 2002. bulan Oktober 2006 Ny T pernah periksa kepuskesmas. Menurut Ny T dia tidak sakit, tapi tangannya sering kesemutan, dan pandangannya sering kabur. Setelah dilakukan tes gula darah hasilnya 267 mg/dl. Keluarga baru mengetahui Ny T ternyata menderita kencing manis. Persepsi keluarga sakit kencing manis dapat disembuhkan apabila minum obat secara rutin. Keluarga belum mengetahui tentang pengertian penyakit kencing manis, penyebabnya, tanda-tanda, dan perawatannya. Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang hal tersebut. Menurut keluarga tanda-tanda kencing manis adalah kesemutan, luka yang tidak sembuh-sembuh dan badan lemas. Penyebab dari kencing manis adalah karena terlalu banyak makanan yang manis-manis dan Perawatan kencing manis adalah minum obat, menghindari makanan yang manis-manis.
Praktik diet keluarga : Menurut keluarga makanan yang dapat disediakan sesuai kemampuannya. Komposisinya adalah nasi, sayur, tahu atau tempe saja. Keluarga belum mengerti tentang diet DM. Keluarga belum pernah mendapat informasi tentang diet DM. Menurut keluarga, kalau sakit kencing manis perlu mengurangi makan gula dan manis-manis saja. Menurut keluarga selama ini sudah diet karena makanan yang dimakan sudah terbatas. Hasil dari data ahli gizi puskesmas makanan yang dimakan oleh keluarga belum mencukupi dari kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh . Tapi Menurut pendapat keluarga, makanan yang di makan sudah cukup untuk keperluan masing-masing.
keluarga memperhatikan dan berupaya untuk mencari bantuan pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarga yang sakit. Pemanfaatan sarana kesehatan saat ini kurang karena penghasilan yang diperoleh keluarga Tn S hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari
27. Fungsi reproduksi
keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi, setelah melahirkan anaknya keduanya Ny R langsung mengikuti program KB suntik. Menurut Tn S meskipun sudah mempunyai 2 anak tetap berhubungan suami istri
28. Fungsi Afektif
Tn S mengatakan dirinya masih mampu mendidik anaknya yang masih dalam usia pra sekolah meskipun ia sibuk mencari nafkah, tetapi sewaktu-waktu memberikan teguran pada anaknya apabila berbuat salah. Keluarga juga mengajarkan pada anaknya agar selalu menghormati antar anggota keluarga dan orang lain

VI. Stres Dan Koping Keluarga
29. Stress jangka panjang dan jangka pendek
Keluarga Tn S tidak mampu membiayai dengan cukup ekonomi keluarganya sehari-hari, sedangkan anak-anaknya mambutuhkan biaya untuk sekolah dan juga kebutuhan yang lainnya
30. kemampuan keluarga terhadap stresor
Keluarga merasa pasrah dan berharap selalu supaya dia Tn S dan istrinya Ny R diberikan keadaan yang sehat selalu supaya dapat mencari nafkah bersama untuk kebutuhan keluarga setiap hari
31. Strategi Koping yang digunakan
Keluaga menerima keadaan ini dengan seadanya dan saat mengambil keputusan untuk keluarganya selalu melibatkan seluruh keluarganya (anggota) demi keputusan bersama
32. Strategi Adaptasi disfungsional
Terkadang Tn S dalam mendidik anaknya selain sabar dan ramah, ia juga memberikan teguran langsung pada anaknya apabila berbuat salah.


VII. Pemeriksaan Kesehatan Pada Tiap Individu Anggota Keluarga
Pemeriksaan fisik pada Tn S, Ny R dan anak-anaknya dalam keadaan sehat
Pemeriksaan Ny T
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. TTV : T
S
N
RR
4. Head To Toe
Kepala

Mata


Hidung
Mulut

Telinga

5. Leher

6. Dada (Thorak)
Inspeksi

Palpasi
Perkusi
Auskultasi

7. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palapasi

8. Ektermitas
Atas

Bawah
Baik
Composmetis
140/100 mmHg
37 °C
80x/Menit
18x/Menit

simetris, Bersih, tidak ada ketombe, tidak ada bekas luka, Beruban sebagian
Kedua mata simetris, tidak memakai kaca mata, rabun jauh, pupil,isokor, konjungtiva merah muda, tidak anemis
Tidak ada sekret, fungsi pembauan baik, simetris
Tidak ada stomatitis, gigi berjumlah 28 buah, tidak sianosis, fungsi pengecapan baik
Kedua telinga simetris, sedikit kurang mendegar

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pebesaran limfe, fungsi menelan baik, tidak kaku kuduk

Tidak ada bekas luka, simetris, tarikan intercostalis simetris
Tidak ada nyeri tekan
Suara paru sonor
S1 S2 tunggal, tidak ada ronchi maupun wheezing


Tidak ada bekls luka, tidak acites / oedem
Bising usus normal 12x/mnt
Tympani
Tidak ada nyeri tekan


Fungsi pergerakan baik, tidak ada bekas, luka tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekan
Fungsi pergerakan baik, ada bekas luka, tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
I. Analisa dan Sintesa data
NO DATA MASALAH PENYEBAB
1. Data subyektif :
- Tn S mengatakan selama saya dan Ny R bekerja dan anak-anaknya dirawat oleh Ny T
Data obyektif :
- anaknya berangkat ke sekolah sendiri
- Tinggi badan anak AS : 5 cm
- Berat badan anak AS: 12 kg
- Kondisi Anak AS kurus, pucat,lebih suka diam
- Anak AS belum bisa berbicara secara lancar
Resiko tinggi terjadinya gangguan tumbuh kembang pada anak AS Ketidakmampuan keluarga Tn S mengenal masalah perkembangan anak

2. Data subyektif :
- Tn S mengatakan bahwa keluarga dari Ny R ada yang menderita riwayat penyakit Dm yaitu Ny T
Data obyektif :
- sejak 3 tahun yang lalu sampai sekarang Ny T tidak pernah memeriksa penyakitnya
- Ny T pernah periksa kepuskesmas bulan oktober tahun 2006
- Dari h asil pemeriksaan, gula darah Ny T 267 mg/dl

Resiko tinggi kambuhnya penyakit DM pada Ny T -ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kencing manis
-Ketidakmampuan keluarg memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas.





VI. Prioritas diagnosa keperawatan
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR
1. Resiko tinggi terjadinya gangguan tumbuh kembang pada anak AS keluarga Tn S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah perkembangan anak. 3 1/3
2. Resiko tinggi kambuhnya penyakit DM pada Ny T keluarga Tn S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Tn S memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas. 2 1/3

















RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Dx TUJUAN KRITERIA HASIL / STANDAR INTERVENSI
1.











































2 TUM :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi gangguan tumbuh kembang pada anak
TUK :
Setelah dilakukan pertemuan 5x30 menit keluarga dapat mencapai :
TUK 1 :
Keluarga mampu mengenal masalah perkembangan anak dengan :
a) menyebutkan pengertian tentang masalah tumbuh kembang anak.














b) Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi gangguan tumbuh kembang pada anak.







TUM :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi serangan berulang pada Ny T
TUK :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 5x30 menit menit keluarga dapat mencapai:
a) Menguraikan masalah penyakit DM dengan spesifik.








b) Melakukan perawatan secara mendiri




















verbal

















Sikap






















Verbal











Perilaku












- keluarga dapat mengetahui tumbuh kembang yang normal pada anak
- Keluarga mengerti cara mengidentifikasi tumbuh kembang anak
- Keluarga dapat memutuskan tindakan bila terjadi keterlambatan tumbuh kembang pada anak










- keluarga dapat menyediakan mainan yang dapat menstimulasi tumbuh kembang
- anak ikut serta dalam permainan yang dilaksanakan keluarga
- Keluarga dapat menggunakan mainan yang diberikan kepadanya
- Keluarga dapat mengambil tindakan bila terjadi keterlambatan tumbuh kembang













- keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala penyakit DM
- keluarga dapat mengidentifikasi kapan akan terjadi serangan
- keluarga dapt memutuskan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi serangan





- keluarga dapat menyediakan sarabna perawatan yang diperlukan Ny T
- Ny T akan meminum obatnya secara rutin sesuai dengan anjuran dokter yang memberikan obat
- keluarga dapt mengupayakan memberikan makanan yang sesuai dengan penyakit Ny T













1. kaji pengetahuan keluarga
2. kaji cara keluarga untuk mengetahui tumbuh kembang pada anak
3. kaji tindakan yang diambil keluarga bila terjadi keterlambatan tumbuh kembang
4. diskusikan dengan keluarga cara mengidentifikasi tumbuh kembang pada anak
5. diskusikan dengan keluarga cara menstimulasi tumbuh kembang
6. berikan penjelasan kepada keluarga bila ada penjelasan yang kurang dimengerti
7. evaluasi secara singkat topik yang telah di bicarakan dengan keluarga
8. berikan pujian terhadap kemampuan keluarga yang berdiskusi



1. kaji kemampuan keluarga untuk menyediakan mainan yang dibutuhkan
2. kaji ketertarikan anak terhadap mainan yang disediakan
3. kaji ketertarikan anak terhadap permainan yang dilaksanakan
4. kaji ke ikutsertaan anak dalam permainan
5. kaji kemampuan anak dalam menggunakan mainan yang diberikan
6. kaji kemampuan anak dalam melakukan permainan yang dilaksanakan
7. berikan pijian pada anak pada saat melakukan permainan










1. kaji pengetahuan keluarga
2. kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada Ny T
3. kaji tindakan keluarga yang pernah dilakukan bila Ny T mengalami serangan
4. diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala penyakit DM
5. diskusikan dengan keluarga cara mengidentifikasi serangan
6. berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti

1. kaji kemampuan keluarga untuk menyediakan sarana yang dibutuhkan
2. anjurkan Ny T meminum obat sesuai dengan aturan
3. anjurkan keluarga untuk memberikan makanan sesuai dengan penyakit Ny T
4. lakukan kunjungan secara mendadak (tanpa kesepakatan dahulu untuk mengetahui keluarga Ny T setelah di berikan pendidikan kesehatan)
5. berikan pujian terhadap perilaku yang dapat dilakukan oleh Ny T
6. berikan penguatan terhadap perilkau yang telah dilakukan untuk dipertahankan setiap hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar